62 research outputs found

    Hubungan Kadar Hematokrit Dengan Kejadian St Elevasi Selama General Anestesi Di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten

    Get PDF
    Latar Belakang : ST elevasi dapat terjadi selama general anestesi dengan kadar hematokrit (Hct) yang meningkat. Meningkatnya Hct menandakan kadar feritinin tinggi di dalam darah, yang memicu terjadinya inflamasi sehingga dapat terjadi ruptur plak ateroma. Plak ateroma yang ruptur (emboli ateroma) kemudian terbawa aliran darah dan menyumbat lumen arteri koroner yang lain sehingga terjadi infark miokard akut. Tujuan : Diketahuinya hubungan kadar hematokrit dengan kejadian ST elevasi Selama general anestesi. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif analitik kuantitatif dengan metode penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor faktor resiko dengan efek, cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. analisis yang digunakan chi-square. Hasil : Hasil Penelitian bahwa kejadian ST elevasi terbanyak yaitu 18 orang (45%) pada pasien dengan kadar hematokrit tinggi, sedangkan pada kadar hematokrit normal pasien yang mengalami ST elevasi sebanyak 6 pasien atau (15%). Kesimpulan : Terdapat hubungan kadar hematokrit dengan kejadian ST elevasi Selama general anestesi di IBS RSUP Dr. Soeradji Tirtnegoro Klaten Kata Kunci: Kadar Hematokrit , ST elevasi, General Anestes

    HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT ANESTESI DENGAN KEPUASAN PELAYANAN PRE ANESTESI DI RUANG RAWAT INAP RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

    Get PDF
    INTISARI Pelayanan prima di rumah sakit dapat tercapai apabila semua sumber daya manusia menerapkan sikap caring kepada pasien dalam memberikan pelayanan, sehingga pasien dan keluarga akan merasa puas dengan jasa yang diberikan rumah sakit. Perilaku caring perawat anestesi pada pre operasi akan menyiapkan fisik dan mental pasien, sehingga pasien akan merasa nyaman, diperhatikan, dan lebih siap untuk dilakukan operasi. Kurangnya persiapan dan informasi sebelum operasi akan mempengaruhi keputusan pasien sehingga tidak jarang pasien menolak sebelum dilakukan tindakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku caring perawat anestesi dengan kepuasan pelayanan pre anestesi di ruang rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Dengan desain penelitian deskriptif korelasional. Pengambilan sampling non probability sampling dengan teknik purposive sampling Populasi dalam penelitian adalah semua pasien yang akan menjalani anestesi pada operasi elektif di ruang rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul dengan jumlah 195 dan jumlah sampel 56 responden. Analisa data menggunakan uji chi square. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perawat anestesi RSU PKU Muhammadiyah Bantul yang melakukan caring yaitu 51 orang (91,07%). Sebagian besar responden merasa puas dengan perilaku perawat anestesi yaitu 49 orang (87,5%). Hasil uji chi square didapatkan nilai X2 38,431 dengan signifikan (p) 0,000 < 0,05. Terdapat hubungan yang cukup erat antara perilaku caring perawat anestesi dengan kepuasan pelayanan pre anestesi dilihat dari besaran korelasi phi dan cramer menghasilkan angka sama yaitu 0,828 dan koefisien kontingensi menghasilkan nilai yang lebih kecil yaitu 0,638 Kesimpulan: Ada hubungan perilaku caring perawat anestesi dengan kepuasan pelayanan pre anestesi di ruang rawat inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul Kata kunci : perilaku caring, kepuasa

    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA MENGHADAPI UJIAN PRA KLINIK DI JURUSAN KEPERAWATAN

    Get PDF
    Background: The experience of teaching in the Department of Nursing Poltekkes Yogyakarta in academic year 2004/2005 as much as 25.43%, academic year of 2005/2006 as much as 11.53% of the students did not pass the pre-clinical test on each of the competencies tested, so some students must test up to three times before it passed to one of competence. To be able to pass the pre-clinical test, students must master the standard operating precedure (SOP) of all the competencies tested, with no one. This raises its own concerns for the students as expressed by 5 students when interviewed, they felt shaking, cold sweat, stomach ache when pre-clinical examinations. Objective: Knowledgeable percentage level of anxiety among college students in the face of polytechnic Programs Nursing practice exam Knowledgeable factors that most influence anxiety in Yogyakarta Programs Nursing Polytechnic student in the face of the bar exam. Method: This study is a descriptive analyitic cross Sectional. 3.) experiment was conducted in October and November 2007 in Yogyakarta Health Laboratory Polytechnic Nursing Programs. Population is a student semester V Programs Nursing Health Polytechnic Yogyakarta academic year 2007/2008. The sample in this study the total sample of all V semester students of the academic year 2007/2008 a number of 80 students. The data was collected using quetionnaire given before the student undergoing the test on the day I. Result: Most students do not master the controls and cases did not experience anxiety. From the p-value 0.720, indicating that mastery of the case has no effect on anxiety in college students. In pre-clinical test, the case given is a case that can be understood by reasoning and previous students already have experience, so this does not affect anxiety. After performed multivariate analysis with logistic regression then there are four factors together – the same that affect student anxiety when pre-clinical test to study the optimal SOP, training in the laboratory, not afraid of the examiner and are not afraid of achievement will go down at the same time reduce the level of anxiety among college students during pre-clinical examinations. Of the four factors, the SOP is to study the most influential factor to the decrease in student anxiety during pre-clinical examination. Conclusion: From data analysis it can be concluded as follows: The level of student anxiety Polytechnic Yogyakarta Health Nursing Department at the face pre-clinical test are not worried about 46.26%, 53,73% experienced anxiety which consisted of anxiety were 71.16% and 28 severe anxiety, 84% ., factors-factors that influence anxiety in students at the Polytechnic of Health Department of Nursing students during exam face pre-clinical study did not include SOPs, lack of exercise in the laboratory, fear of testing, fear of performance down, factors that most influence on students’ anxiety Health Programs in Nursing student at Polytechnic face pre-clinical test are not learning the SOP. Keywords: Depresi, diabetes mellitus, dukungan sosia

    Gambaran Peran Ibu Dalam Pencegahan Hipertensi Di Desa Tawangsari Wilayahkerja Puskesmas Pengasih II Kulon Progo Tahun 2017

    Get PDF
    Hypertension is the silent disease because people doesn't know whether herself infected by hypertension before they checking up her tension. Prevalension hypertension in kulonprogo regency relatively high. the prevention of hypertension extremely needed, especially with the modern life style of people which is more and more practice make risk of hypertension increased. the role of a mother are extremely needed in a prevention of hypertension in a family. The aim of this research are to know how the role of a mother in a prevention of hypertension in Tawangsari village, Pengasih, Kulon Progo in 2017. This research is a descriptive research using survey as the research design. Population as the research subject are 72 people using consecutive sampling method and 47 people as the sample. Closed quizioner as the research instrument. The analysis data using univariat analysis then categorize it using percentage formula. The role of a mother as the manager of a family include the enough category with the percentages 38%, as the educator include in less category with the percentages 45%, as the caretaker include in a good category with the percentages 81%, and as the petron inculed good category too with the percentages 67%. The role of a mother in the prevention of hypertension in Tawangsari village, Pengasih, Kulon Progo include in a good category with the percentages 55%

    BOOKLET SPINAL ANESTESI MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN SECTIO CAECAREA

    Get PDF
    Tindakan operasi sectio caecarea dapat menimbulkan gangguan potensial maupun aktual pada integritas pasien yang dapat membangkitkan reaksi terhadap stres fisiologis maupun psikologis sehingga dibutuhkan suatu penangan untuk menurunkan tingkat kecemasan melalui pendidikan kesehatan tentang spinal anestesi kepada pasien section caecarea pada preanestesi dengan menggunakan booklet. Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan menggunakan booklet spinal anestesi terhadap kecemasan pada pasien sectio caecarea. Metode: Jenis penelitian quasi experiment without control group. Jumlah responden 24 orang yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen menggunakan kuesioner APAIS (Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale) yang telah diuji validitas 0,840–0849 dan reliabilitas (α 0,852) pada 102 orang. Pengambilan data tanggal 12 November–17 Desember 2016 di RSUD Dr. Tjitrowardojo Purworejo, Jawa Tengah. Analisis data menggunakan uji paired t-test. Hasil: Sebagian besar responden mengalami cemas berat sebelum menjalani anestesi (79,2%). Setelah diberikan pendidikan kesehatan, lebih dari setengah responden mengalami kecemasan ringan (62,5%). Skor rata-rata sebelum intervensi adalah 21,38 dan setelah intervensi adalah 11,58. Hasil paired t-test menunjukkan ada penurunan secara signifikan tingkat kecemasan dari sebelum ke setelah pemberian pendidikan kesehatan. Simpulan: Pendidikan kesehatan menggunakan booklet spinal anestesi dapat digunakan untuk melengkapi intervensi yang sudah ada di rumah sakit dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kelompok kontrol dan jumlah sampel yang lebih besar Kata Kunci: booklet, kecemasan, sectio caecarea, pendidikan kesehata

    Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Disiplin Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jogja

    Get PDF
    The increased attitude of discipline is very important for the growth of the organization used primarily to motivate employees to be able to discipline themselves in carrying out the work of both individuals and groups. Labor discipline can be seen from the level of attendance and punctuality came to office. Knowing the relationship between work motivation and work discipline of nurses in the inpatient hospital of Yogyakarta. The research method uses observational with cross sectional approach. The research subjects are nurses in the inpatient hospital Jogja with a sample of 87 respondents, the sampling technique nonprobability sampling by purposive sampling. The results obtained the majority of nurses work motivation levels in a category are 50 respondents (57.5%) and the level of discipline of nurses in the inpatient hospital Jogja majority are in good category were 68 respondents (78.2%) , Analysis of test results obtained the value of correlation coefficient between work motivation and discipline of nurses at 0.342 with P = 0,002 (p < 0,05), which means that H0 rejected and Ha accepted. Conclusion: There was a significant correlation between work motivation and discipline of nurses in the inpatient hospital of Yogyakarta

    Hubungan Antara Resiliensi Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Kanker

    Get PDF
    Kanker merupakan penyakit dengan jumlah kematian tertinggi kedua setelah penyakit jantung di dunia. Sebanyak 68.638 kasus kanker ditemukan pada tahun 2013 di Jawa Tengah, di Yogyakarta ditemukan 4,1% per 1000 orang kasus kanker, dan di RSUD Panembahan Senopati pada bulan Januari terdapat 282 kasus. Proses kemoterapi menimbulkan masalah psikologis bagi pasien yaitu kecemasan. Kecemasan biasanya terjadi karena kurangnya kemampuan seseorang untuk beradaptasi saat menghadapi kesulitan atau bisa disebut dengan resiliensi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUD Panembahan Senopati, Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelasi dengan desain cross sectional yang terdiri dari 75 responden menggunakan teknik purposive sampling. Variabel bebas resiliensi, variabel terikat tingkat kecemasan pasien kanker. Terdapat hubungan antara resiliensidengan tingkat kecemasan pasien kanker di RSUD Panembahan Senopati Bantul, dengan hasil uji Kendall Tau sebesar -0,231 dan didapatkan Z-hitung sebesar 2.904265 P value sebesar 0.027 (P<0.05). Kesimpulan penelitian adalah ada hubungan antara resiliensiterhadap tingkat kecemasan pasien kanker di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakart

    Hubungan Self Efficacy Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi

    Get PDF
    Kecemasan menyebabkan kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan pada pasien pre operasi harus diatasi, karena dapat menimbulkan perubahan-perubahan fisiologis yang akan menghambat dilakukannya tindakan operasi. Salah satu faktor untuk menurunkan tingkat kecemasan seseorang ketika menghadapi situasi dan kondisi tertentu yaitu dengan self efficacy. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan self efficacy dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 71 pasien pre operasi. Instrumen pengambilan data menggunakan kuesioner general self efficacy dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) yang telah baku. Analisa data menggunakan uji korelasi kendall-tau dengan taraf signifikan 5%. Self efficacy pasien dengan kategori tinggi (57,7%), sedang (36,7%) dan kurang (5,6%). Kecemasan pasien pre operasi pembedahan dengan kategori tidak cemas (25,4%), cemas ringan (54,9%), cemas sedang (19,7%) dan cemas berat serta panik (0%). Hasil uji statistik menunjukkan besarnya koefisien korelasi Kendall-Tau yaitu 0,317 dengan signifikasi 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p < 0,05 berarti bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara self efficacy dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi pembedahan. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara self efficacy dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi pembedahan dengan nilai p < 0,0

    HUBUNGAN ANTARA RESILIENSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KANKER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

    Get PDF
    Background: Cancer is a disease with term mortality second highest taxable income of heart disease in the world. A total of 68.638 in case cancer was found in 2013 in Central Java, Yogyakarta found 4.1% per 1,000 case of cancer, and in Hospital Panembahan Senopati on January there were 282 cases. The process of chemotherapy cause psychological problems for patients is anxiety. Anxiety usually occurred because a person's lack of ability to adapt in the face of adversity or can be called with resilience. Objective: To determine the corelation between resilience with anxiety levels of cancer patients in hospitals Panembahan Senopati, Bantul, Yogyakarta. Methods: The methods of this research used a correlation of descriptive with cross-sectional design consisting of the 75 respondents using purposive sampling technique. Variable dependent resilience, variable independent anxiety levels of cancer patients. Results: There between correlations resilience with anxiety levels of patients cancer in hospitals Panembahan Senopati Bantul, with findings Kendall Tau test at -0231 and Zhitung obtained 2.904265 by the P value of 0.027 (P <0.05). Conclusion: There is a significant correlation between resilience with anxiety levels of cancer patients in hospitals Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta

    PENGARUH AROMATERAPI CHERRY BLOSSOM TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI ASRAMA PUTRI PPMU MAN 3 SLEMAN

    Get PDF
    PENGARUH AROMATERAPI CHERRY BLOSSOM TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA REMAJA DI ASRAMA PUTRI PPMU MAN 3 SLEMAN Desi Dea Ubaidah Nurjanah1, Agus Sarwo Prayogi2, Tri Widyastuti3 1,2,3Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman Email: [email protected] ABSTRAK Latar Belakang: Salah satu masalah kesehatan remaja saat ini adalah kurangnya kebutuhan tidur karena terdapat faktor-faktor yang menyebabkan gangguan tidur. Remaja yang kurang tidur akan mengalami berbagai hal negatif diantaranya rentan mengalami kecelakaan, masalah kesehatan fisik, gangguan memori dan pembelajaran, berisiko tinggi mengalami obesitas, serta masalah kesehatan mental. Pemberian aromaterapi cherry blossom berguna untuk meningkatkan kualitas tidur. Tujuan: Mengetahui pengaruh aromaterapi cherry blossom terhadap kualitas tidur pada remaja di Asrama Putri PPMU MAN 3 Sleman. Metode Penelitian: Jenis Penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan desain penelitian yang digunakan yaitu pre and post-test without control. Intervensi yang diberikan adalah pemberian aromaterapi cherry blossom. Responden dalam penelitian ini adalah remaja di Asrama Putri PPMU MAN 3 Sleman dengan jumlah total 67 anak yang dipilih menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner kualitas tidur (PSQI). Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji Kolmogorov Smirnof dan uji Wilcoxon Signed Ranked Test. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi cherry blossom ada pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur. Hasil uji analisis pretest dan posttest menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranked Test yaitu ρ value = 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Aromaterapi cherry blossom memiliki pengaruh terhadap kualitas tidur pada remaja di asrama putri. Kata Kunci: Kualitas tidur, aromaterapi cherry blossom, remaja putri
    corecore